Akupunktur pada Acne Vulgaris

  • Christina Lanny Simadibrata

Press/Media

Description

Acne vulgaris atau jerawat adalah salah satu bentuk penyakit kulit kronis yang paling sering terjadi pada pria dan wanita muda. Sebuah studi mengungkapkan bahwa prevalensi acne vulgaris adalah 64% dari populasi berusia antara 20-29 tahun, dan 15–20% kasus merupakan acne vulgaris tipe sedang hingga berat.1 Acne vulgaris berasal dari kelenjar pilosebaceous dimana lesi yang muncul dapat berupa lesi inflamasi (berupa papul inflamasi, nodul, pustula, dan kista) dan non inflamasi (komedo tertutup dan terbuka).1,2 Lesi acne vulgaris dapat muncul di wajah, dada, atau bagian atas punggung.2

Berdasarkan luas dan jenis lesi, tingkat keparahan jerawat dapat diklasifikasikan menjadi ringan, sedang, atau berat.3 Suatu studi mengatakan bahwa dalam beberapa kasus dapat terjadi jaringan parut jerawat (scar) dan keloid yang akan membekas seumur hidup dan dikatakan jika acne vulgaris dapat menyebabkan gangguan psikologis berupa kecemasan dan depresi akibat ketidakpuasan dengan penampilan, malu, dan merasa rendah diri.2,4,5

Acne vulgaris umumnya terjadi pada masa pubertas dimana terkait dengan empat proses yang terlibat, yaitu kelebihan produksi sebum, epitel folikel yang abnormal, kolonisasi folikel oleh Cutibacterium Acnes (sebelumnya disebut Propionibacterium Acnes), dan inflamasi. Produksi sebum berlebih terjadi karena peningkatan hormon androgen atau sensitivitas kelenjar sebaceous yang meningkat pada level normal hormon androgen.3

Seiring pertambahan usia, hormon androgen akan menurun sehingga risiko munculnya acne vulgaris pun berkurang. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan acne vulgaris, antara lain:1,3,4,6

  • Perubahan hormon saat menstruasi atau hamil
  • Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid dan litium
  • Kosmetik atau produk perawatan kulit yang tidak tepat
  • Kebersihan kulit yang tidak terjaga
  • Keringat berlebih
  • Psikologis stres
  • Makanan dan minuman manis, bertepung, produk olahan susu
  • Genetik

Adapun terapi yang dapat diberikan pada acne vulgaris, meliputi benzoil peroksida topikal dan retinoid topikal atau antibiotik untuk jerawat ringan hingga sedang dan antibiotik oral yang dikombinasikan dengan benzoil peroksida topikal atau retinoid topikal atau oral untuk jerawat parah.6 Namun, terapi farmasi ini dapat menyebabkan efek samping berupa kulit kering, mengelupas, kulit kemerahan, dan iritasi kulit. Selain itu, pengobatan jangka panjang dapat mengakibatkan resistensi obat, dan tingkat kekambuhannya relatif tinggi.1,2,5,6

Akupunktur merupakan teknik penusukan jarum halus ke titik-titik akupunktur pada tubuh Ilmu akupunktur berasal dari China dan sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Beberapa teknik akupunktur yang dapat digunakan sebagai terapi antara lain manual akupunktur tubuh, akupunktur telinga, elektroakupunktur, akupresur, dan moksibusi.6 Beberapa studi mengatakan bahwa akupunktur dapat menjadi salah satu pilihan terapi yang aman dan memiliki efek samping yang minimal untuk terapi pada acne vulgaris. Studi terbaru menunjukkan bahwa akupunktur dapat berperan dalam patofisiologi acne, yaitu bisa langsung bekerja pada lesi jerawat, folikel rambut, dan dapat membunuh mikroorganisme, serta mengurangi peradangan pada kulit.5 Akupunktur dapat menghancurkan sel kelenjar sebaceous secara langsung dan mengurangi sekresi sebum yang berlebihan. Pada saat yang sama dapat menciptakan jalur untuk pembuangan zat inflamasi, sehingga meningkatkan penyerapan peradangan dan mempercepat sirkulasi darah lokal yang juga dapat memperbaiki metabolisme tubuh.5 Menariknya dari sebuah studi tinjauan sistematik, didapatkan bahwa akupunktur dapat memberikan efek terapi yang tidak berbeda secara statistik dengan pengobatan farmakologis, yaitu sekitar 30-50-% memberikan  perbaikan gejala acne vulgaris, namun dengan efek samping yang lebih dapat ditoleransi dibandingkan dengan terapi farmakologis.6

 

 

Referensi

1.        Chun-Yan C, Guang-yao X, Yan-yan S, Ming-Shu X, Peng L. Acupuncture: A therapeutic approach against acne. J Cosmet Dermatol. 2021;20(12):3829–38.

2.        Jiao R, Jiao R, Huang M, Zhang W, Liu Z. Efficacy of acupuncture in improving the symptoms and the quality of life of patients with moderate or severe acne vulgaris: study protocol for a randomized controlled trial. Trials. 2020;21(1):1–8.

3.        Ogé LK, Broussard A, Marshall MD. Acne vulgaris: Diagnosis and treatment. Am Fam Physician. 2019;100(8):475–84.

4.        Tayel K, Attia M, Agamia N, Fadl N. Acne vulgaris: prevalence, severity, and impact on quality of life and self-esteem among Egyptian adolescents. J Egypt Public Health Assoc. 2020;95(1).

5.        Kou L, Yu N, Ren J, Yang B, Tao Y. Observation for clinical effect of acupuncture combined with conventional therapy in the treatment of acne vulgaris. Medicine (Baltimore). 2020;99(18):e19764.

6.        Mansu SSY, Liang H, Parker S, Coyle ME, Wang K, Zhang AL, et al. Acupuncture for Acne Vulgaris: A Systematic Review and Meta-Analysis. Evidence-based Complement Altern Med. 2018;2018.

Subject

Artikel Kesehatan

Period17 Mar 2023

Media contributions

1

Media contributions

  • TitleAkupunktur pada Acne Vulgaris
    Media name/outletAkupuntur Medik FKUI-RSCM
    Country/TerritoryIndonesia
    Date17/03/23
    PersonsChristina Lanny Simadibrata