Description
Transisi energi sangat diperlukan sebagai upayauntuk membantu memperlambat perubahaniklim. Hal itu tertuang di dalam Paris Agreement,tercatat dalam dokumen Updated NationallyDetermined Contributions, dan juga IndonesiaLong-Term Strategy for Low Carbon and ClimateResilience 2050. Policy brief ini bertujuan untukmenganalisis transisi energi pada sektor kelistrikanyang diperlukan untuk mencapai tingkat emisitertentu dan mengukur dampak ekonomi daripenerapan kebijakan ekonomi pada berbagaisektor untuk mengupayakan tingkat emisi yangditargetkan. Untuk mencapai tujuan pertama, studiini menggunakan model transisi energi UI ETMberbasis model The Integrated MARKAL EFOMSystem – TIMES, sedangkan untuk mencapaitujuan kedua, analisis dampak ekonomi dari hasilmodel transisi energi menggunakan model DynamicComputable General Equilibrium.Hasil studi memperlihatkan bahwa untukmencapai komitmen penjagaan suhu bumi dibawah1,5 derajat pada subsektor kelistrikan, diperlukanperanan gas sebagai sumber energi penjembatanmenuju era energi bersih dan peranan energiterbarukan hingga 86% pada tahun 2060 denganteknologi kunci berupa BECCS, solar PV skalautilitas, dan penyimpanan energi. Tentunya hal ini menyebabkan diperlukannya kenaikan biayainvestasi kumulatif hingga 2,5 kali lipat dibandingkanbusiness as usual (BAU). Sementara itu, hasil studijuga memperlihatkan bahwa penerapan pajakkarbon sebesar $2 per ton CO2 seperti yangdirencanakan pemerintah dan juga sebesar $44per ton CO2 untuk mengurangi emisi sebesar25%-30% pada sektor kelistrikan memberikandampak ekonomi yang berbeda, tergantung padapilihan kebijakan recycling. Penerapan pajak karbondengan pilihan kebijakan recycling memberikanperubahan pada beberapa indikator makroekonomiseperti PDB. Selain itu, penerapan pajak karbonjuga memberikan dampak terhadap intensitasenergi dan emisi karbon.Berdasarkan hasil pemodelan energi transisidan dampaknya dapat dipertimbangkan sebagaibentuk rekomendasi kebijakan yang meliputi: (i)perlunya peningkatan ambisi energi terbarukanpada KEN dan sinergisasi dengan komitmenpenanggulangan perubahan iklim dan peraturan turunannya, (ii) mengutamakan perencanaaninfrastruktur midstream gas, (iii) membangunstrategi pengembangan, pendanaan, kerjasamainternasional untuk solar PV skala utilitas danBECCS, (iii) pengingkatan kapabilitas finansialPLN untuk antisipasi peningkatan investasipembangkit listrik, (iv) perlunya mempertimbangkankebijakan mendistribusikan kembali anggaran yangditerima dari penerimaan pajak karbon ke dalamperekonomian yang diikuti dengan strategi revenuerecycling yang tepat; (v) kebijakan penerapanpajak karbon dengan revenue recycling yangmenitikberatkan pada investasi pada sektor energiterbarukan dapat dijadikan sebagai pilihan kebijakan;dan (vi) pentingnya bauran kebijakan (utamanyadalam revenue recycling) untuk mencapai hasil yangoptimal dan lebih mengedepankan multi-objectiveoptimization dibandingkan dengan pilihan kebijakanpada situasi trade-off.Period | 15 Jun 2022 |
---|---|
Event title | UI International Conference on G20 |
Event type | Conference |
Location | JakartaShow on map |
Degree of Recognition | International |