Description
Tingkat fertilitas penduduk dunia dilaporkanmenurun meskipun jumlah penduduk dunia
meningkat. Program dan teknologi kehamilan
berbantu atau assisted reproductive technology
(ART) menjadi solusi untuk menangani infertilitas,
salah satunya tes pra-implantasi (PI) dan tes
genetik pra-kelahiran atau pre-natal genetic testing
(PNG). Tes PI/PNG mencakup serangkaian tes yang
dapat menentukan penyakit genetik pada janin.
Kelainan kromosom dan genetik lainnya yang dapat
menyebabkan kondisi khusus perkembangan fisik
dan mental terjadi pada sekitar 3% pada populasi
umum. Kondisi tersebut meningkatkan angka
kematian anak hingga 25 kasus untuk setiap 1000
kelahiran secara global, dan sekitar 15 kasus untuk
setiap 1000 kelahiran hidup di Indonesia [1].
Berbagai kemajuan telah dikembangkan untuk
membantu kesehatan reproduksi tetapi jumlah
tes PI/PNG di Indonesia masih rendah. Masalah
seputar tes PI/PNG yang rendah adalah harga yang
mahal, kurangnya pemahaman akan pentingnya
dan kurangnya manajemen pasca-tes. Empat
pendekatan yang diusulkan untuk meningkatkan
tes PI/PNG adalah membangun basis pengetahuan
yang kuat, mempersempit kesenjangan teknologi,
dukungan regulasi etika dan legal, serta integrasi kesehatan masyarakat. Pendekatan ini dilakukan
dengan mengintegrasikan pemangku kepentingan
terkait dalam keempat bidang tersebut, bentukbentuk
dukungan dengan penerima bantuan
dukungan sehingga menghasilkan luaran yang
dapat menjadi umpan balik bagi pemangku
kepentingan.
Semoga kesadaran dan jumlah tes PI/
PNG semakin meningkat dan dilakukan secara
berkelanjutan dengan pendekatan yang
terkoordinasi.
Period | 15 Jun 2022 |
---|---|
Event title | UI International Conference on G20 |
Event type | Conference |
Location | JakartaShow on map |
Degree of Recognition | International |