Roadmap Strategis PemenuhanKebutuhan Akses Radioterapidi Negara Berkembang:Indonesia sebagai Model

Activity: Other activitiesPolicy Paper (Naskah Akademik)

Description

Kanker merupakan masalah kesehatan di duniadengan 19,3 juta kasus baru dan 10 juta kematianper tahun. Angka ini sebagian terjadi di negara Asia-Pasifik khususnya negara berkembang. Sebagaisalah satu modalitas penanganan kanker yangesensial, radioterapi/terapi radiasi memberikanmanfaat dalam mengontrol penyakit, kesintasanhidup, serta penghematan biaya hingga lebih dari200 juta USD. Akan tetapi, survei menunjukkanbahwa banyak negara berkembang sepertiIndonesia yang belum memiliki akses optimalterhadap pelayanan radioterapi, yang dapatdilihat salah satunya melalui indikator TingkatUtilisasi Radioterapi (TUR). Melalui studi ini, kamimensintesis 4 rekomendasi utama untuk memenuhikesenjangan akses radioterapi di Indonesiayang perlu diinkorporasikan ke dalam RencanaAksi Nasional (RAN) Penanggulangan Kankeryang komprehensif, sebagai model dari negaraberkembang.Pada studi ini ditemukan bahwa angka TURoptimal untuk Indonesia adalah 61%, jauh lebih besardari TUR optimal di tingkat global yang berkisar antara 48,3% - 55%, yang berarti kebutuhanakan pelayanan radioterapi di Indonesia lebihbesar. Mirisnya, angka TUR aktual di Indonesiaditemukan hanyalah sebesar 32,5%. Kesenjanganini perlu disikapi dengan rencana pemenuhan yangperlu disusun dalam bentuk roadmap strategispeningkatan jumlah fasilitas/alat radioterapi secarabertahap, dengan turut mempertimbangkanpeningkatan jumlah penduduk dan insidenskanker, TUR optimal, aktual serta kesenjangannya,dan dilakukan bersama oleh seluruh pemangkukepentingan terkait.Dengan penyusunan roadmap di dalamRAN kanker yang komprehensif, diharapkanTingkat Utilisasi Radioterapi (TUR) aktual akandapat mendekati TUR optimal, yang berartiakses terhadap pelayanan radioterapi telahmemenuhi kebutuhannya di Indonesia, dengantotal kebutuhan 549 alat radioterapi pada proyeksitahun 2035. Untuk memastikan pelayanan dapatberlangsung dengan mutu yang berkualitas,diperlukan pula strategi rujukan layanan radioterapiberdasarkan kemampuan teknologi senter danjuga regionalisasinya, serta pembayaran tarifyang mencukupi kebutuhan biaya sesuai dengankalkulator International Atomic Energy Agency(IAEA). Kalkulasi pada studi ini menunjukkanbahwa biaya produk untuk per fraksi radioterapiadalah minimal sebesar Rp 2.564.461 pada senterpendidikan dan Rp 1.306.763,21 pada senter-senterlainnya. Biaya ini masih jauh di bawah nominalreimbursement Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)saat ini, sehingga penyesuaian perlu disegerakanuntuk menjamin kualitas serta keberlangsunganpelayanan radioterapi pada jangka panjang.Adapun seluruh usaha untuk meningkatkanakses dan kualitas radioterapi di atas akanberlangsung sia-sia, bila tidak diiringi dengan usahapeningkatan awareness masyarakat mengenaikanker maupun tenaga kesehatan di seluruhtingkat pelayanan. Sistem penanggulangan kankeryang komprehensif akan mendorong utilisasi dariradioterapi secara beriringan, dari mulai promosipencegahan,skrining dan deteksi dini, diagnosisdan tata laksana, pelayanan paliatif, hinggapenguatan data dalam bentuk registri kanker ditingkat nasional.
Period15 Jun 2022
Event titleUI International Conference on G20
Event typeConference
LocationJakartaShow on map
Degree of RecognitionInternational