Description
Indonesia dihadapkan pada tuntutan untukmenekan emisi karbon. Total emisi yang dihasilkandari sektor energi pada tahun 2019 mencapai 638,5juta ton CO2, dimana industri energi (sebagianbesar pembangkit) menyumbang 43,8% atausebesar 279,9 juta ton. Pemerintah menargetkanzero emission dari sektor pembangkit pada tahun2060 dan emisi dari sektor lainnya tidak lebih400 juta ton CO2. Di sisi lain, kebutuhan listrikdiperkirakan akan terus meningkat seiring denganpertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonominasional. Pemerintah memproyeksikan kebutuhankonsumsi listrik mencapai 870 TWh pada tahun2040 dan terus meningkat mencapai 1.885 TWhpada tahun 2060. Adanya rencana penghentianoperasi pembangkit fosil oleh pemerintah, makapembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT)menjadi solusi di masa mendatang. PembangkitEBT seperti panas bumi, surya, air, dan anginyang saat ini dikembangkan Indonesia belummampu untuk memenuhi kebutuhan listrik, karenahanya PLT Panas Bumi yang bersifat baseload.Sehingga diperlukan alternatif energi seperti nukliruntuk memenuhi kebutuhan tersebut. Potensienergi nuklir mencapai 89 ribu ton Uranium dan 143 ribu ton Thorium. Pembangunan PLTN dapatmenjadi alternatif solusi dalam upaya penurunanemisi dan transisi energi yang berkelanjutan.Penggunaan metode kualitatif melalui in-depthinterview (Kementerian ESDM, BATAN, danBAPETEN), literature review dan simulasi LEAPuntuk menganalisis kebijakan penggunaan energinuklir dalam rangka transisi energi menuju net zeroemission. Penelitian bertujuan mengevaluasi potensienergi nuklir sebagai pengganti energi berbasis fosil.Rekomendasi utama agar Presiden RI menentukan “Posisi Nasional” percepatan pemanfaatan nuklirdi Indonesia, dan harus didukung oleh roadmapPLTN dan melibatkan stakeholder dari BUMNdan swasta. Dalam hal analisis percepatan PLTNIndonesia, skenario pembangunan dapat dimulaitahun 2025 sehingga tahun 2033 PLTN telahmampu memproduksi listrik.Period | 15 Jun 2022 |
---|---|
Event title | UI International Conference on G20 |
Event type | Conference |
Location | JakartaShow on map |
Degree of Recognition | International |