Digitalisasi Rantai PasokBahan Pangan Pokok untukMeminimalkan Dampak Disrupsi

Activity: Other activitiesPolicy Paper (Naskah Akademik)

Description

Sektor pertanian berperan penting dalam menjagaketahanan pangan suatu negara. Hal ini sangatberkaitan dengan sustainable development goals(SDGs) yang kedua, yaitu zero hunger, yangbertujuan untuk menghapuskan segala bentukkelaparan dan malnutrisi di tahun 2030. Namundemikian disrupsi pada rantai pasok bahan panganpokok berdampak sangat signifikan pada ketahananpangan dan tujuan zero-hunger tersebut. Disrupsirantai pasok pangan pokok dapat diakibatkan olehkarakteristik rantai pasok pangan pertanian itusendiri, yaitu perishability (kualitas produk yangberubah di sepanjang rantai pasok), seasonality(produksi bahan baku yang bersifat musiman), longsupply lead time (waktu tunggu produksi yangpanjang), dan ketidakpastian hasil panen akibatketidakpastian cuaca. Selain itu kondisi bencana,seperti pandemi COVID-19, juga dapat mendisrupsirantai pasok akibat adanya berbagai bentukpembatasan sosial di masyarakat. Panjangnyarantai pasok pangan pokok, serta banyaknya pihakyang terlibat (yang terkadang lintas negara), jugamenyebabkan banyaknya permasalahan yangterjadi, seperti fluktuasi harga dan kelangkaankomoditas tertentu. Sehingga rantai pasok panganpokok harus tangguh (resilient) agar memilikikapabilitas untuk mempersiapkan, meresponserta pulih dari disrupsi dan dapat menjalankanberbagai aktivitasnya seperti semula, sehinggameminimalkan dampak disrupsi pada masyarakat.Peningkatan ketangguhan rantai pasok panganpokok dapat dilakukan dengan implementasiteknologi blockchain yang dapat meningkatkanvisibility/transparansi dan keterlacakan (traceability)pada rantai pasok pangan pokok, sehingga dapatmencegah terjadinya penipuan serta penimbunanproduk pangan di sepanjang rantai pasok. BadanPangan Nasional (BPN) dapat menjadi pihakyang membangun infrastruktur blockchain rantaipasok pangan pokok serta menentukan berbagaistandar dan konsensus dalam blockchain tersebut,sedangkan partisipannya adalah berbagai aktoryang terlibat dalam rantai pasok pangan pokok.Seluruh partisipan wajib mencatatkan transaksinyadalam blockchain tersebut, sehingga terdapattransparansi informasi aliran bahan pangan pokok,sejak dipanen hingga dikonsumsi. Sehingga bilaterjadi hal-hal yang mendisrupsi rantai pasokpangan pokok (seperti kondisi gagal panen), haltersebut dapat segera diantisipasi dan diminimalkandampaknya pada masyarakat. Namun demikiandibutuhkan enforcement dari Pemerintah, agarsemua partisipan bersedia berbagi informasi aliranbahan pangan di sepanjang rantai pasok, dandiperlukan pula perundingan di antara negaranegaraG20 tentang keterbukaan informasi aliranbahan pangan pokok lintas negara
Period15 Jun 2022
Event titleUI International Conference on G20
Event typeConference
LocationJakartaShow on map
Degree of RecognitionInternational